Ratusan kata di bawah ini spesial untukmu, wahai pemuda!
Merdeka..!!!
Merdeka..!!!
Merdeka..!!!
Merdeka,
satu kata berjuta semangat membara. Entah mengapa setiap kali terdengar kata
itu hati ini berdebar. Entah karena bahagia atau takut. Takut jikalau suatu
hari ini kata itu tak terdengar kembali. Takut jikalau kata itu hanya sekedar
sebuah kata biasa yang tak punya makna apapun. Takut jikalau ternyata negeriku
yang tercinta ini belum pantas menyerukan kata dahsyat itu.
Ah sudahlah,
buang jauh-jauh pikiran negatif itu. Negeri ini sudah MERDEKA
sejak 70 tahun yang lalu. Sungguh beruntung diriku sebab terlahir ketika negeri
ini sudah aman dan damai. Negeri dengan Segala kekayaan di dalamnya dengan
sumber daya manusianya yang cukup banyak dan berpotensi. Sungguh beruntungnya
diriku bisa tinggal, tumbuh dan berkembang di negeri yang menjunjung tinggi
sikap ramah, santun, dan saling menghormati. Begitu damainya hatiku sebab aku
bisa bebas melakukan hal apapun yang aku sukai.
Tahukah engkau
wahai sahabatku, Indonesia memang BELUM menjadi negara maju yang menguasai
seantero dunia ini. Namun aku yakini bahwa suatu hari nanti pasti negeriku ini
bisa menggapai kejayaannya. Wahai Indonesia,
sungguh aku mencintaimu.
Baiklah, Cukup sudah
basa-basi romansa kata-kata indah yang tertulis untukmu Indonesia. Aku tak
ingin membuatmu semakin terlelap dalam tidurmu. Tahukah engkau hatiku teriris
sakit ketika orang asing menghinamu, terkhusus para pemuda-pemudinya. Aku sebagai
salah satu diantara berjuta pemuda-pemudi Indonesia merasa tertampar ketika
orang asing mengatakan bahwa kami memiliki OTAK yang KOSONG! TAK TAHU APA-APA
dan TAK MAU TAHU mengenai kondisi negerinya sendiri.
Terkhusus bagimu
wahai pemuda. Di sini aku ingin bercerita dan berbagi semangat untuk kejayaan
negeri kita tercinta ini.
Beberapa pekan
yang lalu aku berada di sebuah kelas dengan seorang pengajar yang berasal dari
salah satu negara di Eropa. Dia bercerita mengenai baik buruknya Indonesia. Kalian
tentu sudah tahu mengenai berjuta kebaikan dari Indonesia jadi aku tak perlu
menceritakannya kembali. Tapi di sini aku akan bercerita mengenai keburukan
kita agar kita bisa memperbaiki diri.
Jadi
si “bule” itu berkata bahwa sebenarnya pemuda Indonesia itu cukup PINTAR dalam
hal akademisnya, namun sayangnya OTAK mereka KOSONG dengan hal pengetahuan
umum. Mereka tidak tahu tentang kondisi pemerintahan Indonesia saat ini seperti
apa sebab pemuda kita banyak yang antipolitik. Mereka tidak tahu bagaimana
keadaan perekonomiannya yang kian merosot bak diterjang longsor. Mereka juga tidak
tahu apa yang sedang terjadi di setiap provinsinya, bagaimana kondisi alamnya
yang kian rusak tak terpelihara, dan masih banyak lagi yang mungkin tak kan
cukup jika ku tuangkan di sini.
Sedih bukan menyadari
realita yang terjadi pada pemuda-pemudi kita. Mereka terlalu sibuk dengan
dunianya sendiri. Sibuk dengan masalah akademiknya, gadgetnya, atau bahkan
pacarnya yang belum tentu bisa menjadi pendamping hidupnya kelak.
Aku menuliskan
tentang semua ini hanya ingin mengingatkan saja kepada semua saudara-saudariku
yang sangat aku sayangi. Aku yakin kalian pasti sudah sadari hal ini jauh
sebelum aku menuliskan tentang hal ini. Aku hanya ingin kita bersama-sama
memajukan negeri ini. Kalau bukan kita, siapa lagi?
Semua bisa
dimulai dengan merubah pola hidup kita. Diawali dengan membaca koran setiap
harinya, menonton berita di TV, atau mendengarkan berita di radio sehingga
wawasan kita luas. Tak lupa pula kita ganti hobi bermalas-malasan kita dengan
membaca buku. Sebab buku adalah jendela dunia. Dengan membaca maka kita akan
tahu banyak hal. Aku pun sedang berusaha untuk melakukan itu semua dan aku ingin
kalian pun demikian.J
Semua diawali
dari niat yang ikhlas dan tekad yang kuat. Aku yakin bahwa KITA BISA. Jika orang asing di luar
sana bisa, mengapa kita tidak? Jadi marilah kita bersama-sama mengubah pola
hidup kita agar menjadi lebih produktif dan bermanfaat bagi Indonesia.
Biarlah TAMPARAN
itu membangunkan kita untuk segera berlari dan mencapai puncak kejayaan kita.
Merdeka
Indonesiaku!
Jayalah selalu!
Kami bersamamu untuk senantiasa memajukanmu J
Surakarta, 18 Agustus 2015
Fayfhee Fhi