Alohaa..
How are you, my
bloggy.. hehe.. Long time no see.. ahhayy...
Maklum kemarin-kemarin sibuk ujian
nih. Ujian sekolah lah, ujian nasional lah, trus masih harus belajar buat
persiapan SBMPTN lah, dsb. Tapi Alhamdulillahnya aku tidak perlu ikut SBMPTN
karena sudah diterima di SNMPTN undangan.
Aku akan menjadi maba di fakultas
pertanian jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan UNS lho. Hehe.. eh, btw bloggy tau
maba kan? Maba itu Mahasiswa/i baru. Hehe..
Yaah meskipun pada
awalnya ga pernah kepikiran untuk kuliah di FP, tapi mungkin ini takdir. Hahaha..
mMrilah saya menjalaninya dengan penuh ikhlas, penuh semangat, penuh keceriaan,
dan selalu berdoa kepada-Nya. Hehehe.. *aduh prolognya terlalu panjang ya? Hehe
maaf ya bloggy*
Okay, alasan aku memberikan
tema yang satu ini, sebenarnya untuk persipaan aku juga menuju bangku
perkuliahan. Karena jujur, aku sama sekali ga pernah memikirkan keadaan pangan di
Indonesia. Taunya ya cuma makan saja. Hahaha.. payah deh..
okay, langsung aja
yuk kita lihat bagaimana sih kondisi perPANGANnan di Indonesia kita tercinta
ini. Wehehehe.. yuk santaaap. J
Bagaimanakah kondisi ketahanan
pangan di Indonesia?
Ironis, itu kadang jawabannya. *ckckck*
Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan hasil alam dan hasil bumi,
namun Indonesia dinilai belum 'kuat' dalam bahan pangannya. Indonesia masih
mengalami ketergantungan pangan dari luar. *Ya ampun, kok bisa gitu ya?*
Indonesia mau tidak mau harus mampu
menghadapi kondisi ini. Indonesia harus bangkit dan terhindar sebagai negara
middle income trap. Hal ini dapat terjadi jika politik pangan yang dilaksanakan
oleh pemerintah tetap konsisten di jalurnya dan sektor pertanian atau pangan
tetap menjadi prioritas dalam pembangunan.
Di lain sisi, FAO juga menyebutkan
bahwa Indonesia berada di level serius dalam indeks kelaparan global. Hal ini
diprediksi akan terus memburuk dengan terus bertambahnya jumlah penduduk di
Indonesia. Oleh karena itu, urgensi ketersedian pangan untuk setiap individu
rakyat Indonesia menjadi semakin mendesak.
Selain masalah besarnya populasi dan
semakin sempitnya lahan pertanian, setidaknya ada beberapa masalah ketahanan
pangan yang dihadapi oleh Indonesia, antara lain: masalah sistem yang belum
terintegrasi dengan baik, kesulitan untuk meningkatkan sejumlah komoditi
unggulan pertanian, sistem cadangan dan distribusi serta rantai pasokan dan
logistik nasional yang belum efisien, mahalnya ongkos transportasi, sering
ditemuinya kasus kekurangan produksi di sejumlah daerah, dan masalah stabilitas
harga. Pada dasarnya masalah ketahanan pangan ini merupakan masalah nasional
yang perlu diperhatikan secara menyeluruh.
Nah, yang
perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti dari kondisi pertanian dan ketahanan
pangan di Indonesia antara lain adalah langkah strategi penerapan dalam
menyelesaikan ketahanan pangan pada total luas lahannya, upaya untuk fertilizer/pemupukan dan bibit unggulnya. Luas lahan
yang merupakan konversi dari sawah harus diperhatikan masalah tata ruangnya.
Sementara itu,
pada sistem pemupukannya harus menggunakan bahan organik dan harus diperhatikan
formulanya.
Selain itu perlu
diperhatikan mengenai pengelolaan kualitan serta kuantitas sumber daya manusia
dan teknologi untuk kemajuan pengan dan pertanian Indonesia.
Kualitas para
petani perlu juga perhatian untuk mengolah sumber daya alam yang ada. Para
petani tersebut perlu diberikan pengetahuan agar mampu memajukan jumlah
komoditi pertanian. Seperti contohnya diberikan pelatihan bagi para petani agar
mereka dapat memberi perlindungan lebih aman dan efektif tanaman mereka dari
serangan hama, penyakit, dan lainnya.
Cara lainnya
bisa dengan mengembalikan lagi atau melestarikan kebisaaan makanan pokok di
tiap daerah. Seharusnya masyarakat suatu daerah dibiarkan mengkomsumsi bahan
makanan yang biasa dikonsumsi secara turun temurun. Atau dengan mengganti beras dengan bahan
makanan berkomposisi sama atau lebih bergizi seperti sayur-sayuran dan
umbi-umbian.
Mungkin ekspor bisa menjadi tujuan
pada akhirnya, tetapi memenuhi kebutuhan dalam negeri lebih utama yaitu dengan
memanfaatkan keunggulan komoditi masing-masing daerah. Misalnya untuk memenuhi
kebutuhan Jagung, Jawa dapat membelinya ke Sulawesi atau Nusa Tenggara. Untuk
memenuhi kebutuhan bawang maka Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan lain-lain dapat
membeli ke Jawa. Jadi harus ada kekhususan komoditi pertanian suatu daerah
sebagai komoditi pertanian unggulan.
Nah, kalau sudah seperti itukan kita
tidak akan kekurangan bahan pangan lagi kan? Nah hal ini dapat tercipta kalau
kita sebagai warga masyarakat Indonesia ikut berperan serta dalam menghadapi
masalah ketahanan pangan ini. Sehingga diharapkan kedepannya Indonesia tak
mengalami kekurangan pangan karena sesungguhnya Indonesia kita ini sangat kaya
dengan hasil alam dan buminya. Kita harus pandai memanfaatkannya. Hhehe.. J
Ya semoga bisa memberikan
pencerahan untuk kita. Dan bisa segera direalisasikan ke kehidupan nyata. Ehehe..
Ayo anak tek.pang, majukan pangan di Indonesia ini. Hehe..
Salam Pangan! *lho?*