Life is Simple

Actually your Life is Simple...
So, Let's make your Life Simpler with Me... :)

Senin, 10 Juni 2013

KETAHANAN PANGAN INDONESIA


Alohaa..
How are you, my bloggy.. hehe.. Long time no see.. ahhayy... 
Maklum kemarin-kemarin sibuk ujian nih. Ujian sekolah lah, ujian nasional lah, trus masih harus belajar buat persiapan SBMPTN lah, dsb. Tapi Alhamdulillahnya aku tidak perlu ikut SBMPTN karena sudah diterima di SNMPTN undangan. 
Aku akan menjadi maba di fakultas pertanian jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan UNS lho. Hehe.. eh, btw bloggy tau maba kan? Maba itu Mahasiswa/i baru. Hehe..

Yaah meskipun pada awalnya ga pernah kepikiran untuk kuliah di FP, tapi mungkin ini takdir. Hahaha.. mMrilah saya menjalaninya dengan penuh ikhlas, penuh semangat, penuh keceriaan, dan selalu berdoa kepada-Nya. Hehehe.. *aduh prolognya terlalu panjang ya? Hehe maaf ya bloggy*

Okay, alasan aku memberikan tema yang satu ini, sebenarnya untuk persipaan aku juga menuju bangku perkuliahan. Karena jujur, aku sama sekali ga pernah memikirkan keadaan pangan di Indonesia. Taunya ya cuma makan saja. Hahaha.. payah deh.. 
okay, langsung aja yuk kita lihat bagaimana sih kondisi perPANGANnan di Indonesia kita tercinta ini. Wehehehe.. yuk santaaap. J

Bagaimanakah kondisi ketahanan pangan di Indonesia?


Ironis, itu kadang jawabannya. *ckckck* Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan hasil alam dan hasil bumi, namun Indonesia dinilai belum 'kuat' dalam bahan pangannya. Indonesia masih mengalami ketergantungan pangan dari luar. *Ya ampun, kok bisa gitu ya?*

Indonesia mau tidak mau harus mampu menghadapi kondisi ini. Indonesia harus bangkit dan terhindar sebagai negara middle income trap. Hal ini dapat terjadi jika politik pangan yang dilaksanakan oleh pemerintah tetap konsisten di jalurnya dan sektor pertanian atau pangan tetap menjadi prioritas dalam pembangunan.

Di lain sisi, FAO juga menyebutkan bahwa Indonesia berada di level serius dalam indeks kelaparan global. Hal ini diprediksi akan terus memburuk dengan terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Oleh karena itu, urgensi ketersedian pangan untuk setiap individu rakyat Indonesia menjadi semakin mendesak.

Selain masalah besarnya populasi dan semakin sempitnya lahan pertanian, setidaknya ada beberapa masalah ketahanan pangan yang dihadapi oleh Indonesia, antara lain: masalah sistem yang belum terintegrasi dengan baik, kesulitan untuk meningkatkan sejumlah komoditi unggulan pertanian, sistem cadangan dan distribusi serta rantai pasokan dan logistik nasional yang belum efisien, mahalnya ongkos transportasi, sering ditemuinya kasus kekurangan produksi di sejumlah daerah, dan masalah stabilitas harga. Pada dasarnya masalah ketahanan pangan ini  merupakan masalah nasional yang perlu diperhatikan secara menyeluruh.

Nah, yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti dari kondisi pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia antara lain adalah langkah strategi penerapan dalam menyelesaikan ketahanan pangan pada total luas lahannya, upaya untuk fertilizer/pemupukan dan bibit unggulnya. Luas lahan yang merupakan konversi dari sawah harus diperhatikan masalah tata ruangnya.

Sementara itu, pada sistem pemupukannya harus menggunakan bahan organik dan harus diperhatikan formulanya. 

Selain itu perlu diperhatikan mengenai pengelolaan kualitan serta kuantitas sumber daya manusia dan teknologi untuk kemajuan pengan dan pertanian Indonesia.

Kualitas para petani perlu juga perhatian untuk mengolah sumber daya alam yang ada. Para petani tersebut perlu diberikan pengetahuan agar mampu memajukan jumlah komoditi pertanian. Seperti contohnya diberikan pelatihan bagi para petani agar mereka dapat memberi perlindungan lebih aman dan efektif tanaman mereka dari serangan hama, penyakit, dan lainnya.

Cara lainnya bisa dengan mengembalikan lagi atau melestarikan kebisaaan makanan pokok di tiap daerah. Seharusnya masyarakat suatu daerah dibiarkan mengkomsumsi bahan makanan yang biasa dikonsumsi secara turun temurun.  Atau dengan mengganti beras dengan bahan makanan berkomposisi sama atau lebih bergizi seperti sayur-sayuran dan umbi-umbian.

Mungkin ekspor bisa menjadi tujuan pada akhirnya, tetapi memenuhi kebutuhan dalam negeri lebih utama yaitu dengan memanfaatkan keunggulan komoditi masing-masing daerah. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan Jagung, Jawa dapat membelinya ke Sulawesi atau Nusa Tenggara. Untuk memenuhi kebutuhan bawang maka Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan lain-lain dapat membeli ke Jawa. Jadi harus ada kekhususan komoditi pertanian suatu daerah sebagai komoditi pertanian unggulan.

Nah, kalau sudah seperti itukan kita tidak akan kekurangan bahan pangan lagi kan? Nah hal ini dapat tercipta kalau kita sebagai warga masyarakat Indonesia ikut berperan serta dalam menghadapi masalah ketahanan pangan ini. Sehingga diharapkan kedepannya Indonesia tak mengalami kekurangan pangan karena sesungguhnya Indonesia kita ini sangat kaya dengan hasil alam dan buminya. Kita harus pandai memanfaatkannya. Hhehe.. J

Ya semoga bisa memberikan pencerahan untuk kita. Dan bisa segera direalisasikan ke kehidupan nyata. Ehehe.. 

Ayo anak tek.pang, majukan pangan di Indonesia ini. Hehe..


Salam Pangan! *lho?*